Saat Pemakaman Massal Korban Tanjakan Emen, Terjadi Hal Aneh Ini! Kerabat Hingga Penggali Kubur Pingsan Saat Melihat Ini..
Korban kecelakaan tanjakan Emen di Subang akhirnya dikuburkan secara massal di Taman Makam Legoso, Minggu (11/2/2018).
Ribuan warga tampak memadati lokasi pemakaman. Kerabat dan sanak keluarga tampak mengiringi pemakaman massal ini.
Dari pemakaman massal tersebut, ada beberapa hal yang menarik terjadi di lokasi pemakaman.
Berikut 6 fakta seputar pemakaman massal korban kecelakaan Tanjakan Emen
yang dihimpun TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.com dan
Kompas.com.
1. Kerabat Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Pingsan
Tangis haru menyelimuti pemakaman massal korban kecelakaan maut Tanjakan
Emen di Taman Makam Legoso di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur,
Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Pria paruh baya, salah satu kerabat korban, terlihat tak kuasa menahan
haru. Dia pun tampak lemas saat melihat prosesi pemakaman kerabatnya
dilakukan.
Beberapa orang yang ada di sekitarnya bahkan harus memapah pria tersebut
untuk berjalan menjauh dari liang lahat besar tempat pemekaman massal.
Saat berjalan menjauh dari pemakaman, beberapa warga yang ada di sekitar
pemakaman lantas memeluk erat tubuh pria tersebut secara bergantian.
Tangis haru tak bisa lagi terbendung. Sambil dipeluk, pria tersebut menumpahkan air matanya.
Salah satu kerabat korban lainnya yang juga ikut memeluk pria tersebut
bahkan pingsan. Sontak warga yang ada di sekitarnya memboyongnya pria
tersebut ke pinggir jalan.
2. Penggali Kubur Pingsan Saat Pemakaman
Siang itu, Dolim, sedang bekerja seperti biasa. Ia membantu proses
pemakaman jenazah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Legoso, Pisangan,
Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Sebagai salah satu petugas TPU, melakukan proses pemakaman jenazah sudah
menjadi makanan sehari-hari bagi Dolim. Namun, kali ini ada yang
berbeda. Sebab, ia harus memakamkan keponakannya sendiri.
Adalah Liliana (48), keponakan Dolim yang tewas dalam kecelakaan di
kawasan tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung- Subang, Kampung Cicenang,
Ciater Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sore. Bus pariwisata yang
ditumpangi Liliana dan sekitar 50 orang warga Pisangan, Ciputat Timur,
terguling dan menabrak sepeda motor.
Selain Liliana, ada 26 orang warga lainnya yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Begitu jenazah Liliana tiba di TPU, Dolim awalnya tetap ikut membantu
proses pemakaman bersama petugas lain. Namun di tengah prosesi
pemakaman, ia jatuh pingsan.
Laki-laki paruh baya berusia 60 tahun itu pun harus digotong oleh warga
ke posko terdekat. Ia langsung mendapatkan perawatan medis dari petugas
kesehatan yang sudah bersiaga.
Agus, seorang warga setempat melihat saat Dolim tiba-tiba jatuh pingsan.
"Setelah memindahkan saudaranya, tiba-tiba jatuh lemes saja," kata Agus.
Ia juga langsung membantu menggotong Dolim ke tempat perawatan medis.
Agus mengatakan, meskipun sudah tua, namun Dolim sebenarnya masih kuat
untuk bertugas membantu prosesi pemakaman. Biasanya ia tidak pernah
mengalami kelelahan, apalagi sampai jatuh pingsan.
"Mungkin karena yang dimakamkan ini keluarganya," ucap Agus.
3. Warga Ciputat Timur Jalan Kaki Antar Korban Kecelakaan Tanjakan Emen ke Makam
Ratusan warga berbondong-bondong menuju Taman Makam Legoso di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, minggu (11/2/2018).
Kedatangan para warga ke makam Legoso untuk mengantarkan para jenazah
korban kecelakaan di kawasan Tanjakan Emen, Subang, sehari sebelumya.
Mereka memilih menepikan kendaraanya dan berjalan kaki ke makam yang jaraknya ratusan meter dari jalan utama.
Sesampainya di makam, para warga langsung menuju liang lahat besar yang akan menjadi tempat pemakaman masal.
Sebagian dari mereka juga mengikuti prosesi pemakaman beberapa korban yang dikuburkan secara terpisah.
4. Tak Kuat Saksikan Jenazah Ibunya Masuk Liang Lahat Kakak Beradik Pingsan
Tak kuat melihat jenazah ibunya masuk liang lahat, Aris dan Mira, anak
dari korban meninggal dunia bernama Mimin Mintarsih, jatuh pingsan.
Mimin adalah korban kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Hari ini jenazah dimakamkan di TPU Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Aris terlebih dahulu digotong oleh warga ke aula TPU Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan, sekitar pukul 14.00 WIB.
"Namanya Aris, anak Ceu Mimin," kata seorang warga.
Kerabat Aris langsung memberikan pertolongan pertama dengan cara mengoleskan minyak kayu putih ke hidung Aris.
Sekitar 15 menit kemudian, Mira, saudara kandung Aris, ikut pingsan.
Awalnya Mira dibawa ke pos jaga TPU Legoso, namun kemudian warga membawanya masuk ke aula TPU.
"Mira ini saudara kandung Aris, anaknya Ceu Mimin," jelas seorang wanita paruh baya.
Di aula, kakak beradik ini mendapatkan pertolongan dari kerabat dan warga Pisangan.
Suara tangisan keluarga almarhumah Mimin terdengar menggema di aula TPU Legoso.
5. Jasad Korban Tanjakan Emen Utuh Semuanya
Terdapat 27 korban meninggal dunia karena kecelakaan bus Pariwisata di
Tanjakan Emen yang di mandikan di RSUD Tangsel Minggu, (11/2/2018).
Menurut kesaksian Yulyanah (48), pemandi jenazah korban kecelakaan tersebut, kondisi fisik para korban utuh.
Hal ini dikatakan kepada wartawan TribunJakarta.com saat di temui di RSUD Tangsel Minggu, (11/2/2018) usai memandikan jenazah.
"Tidak ada yang terbelah atau putus, kabar soal putus tangan, atau yg lainnya itu tidak benar" katanya.
Yulyanah menjelaskan, bahwa beberapa di antaranya memang terdapat patah
tulang dibagian pergelangan tangan, punggung, hingga jari.
"Tetapi bukan putus" ungkap Yulyanah.
Menurut Yulyanah, kondisi seperti ini adalah hal yang wajar. Pasalnya, kejadian ini merupakan kejadian kecelakaan.
Terutama, tergulingnya bus setelah menabrak tebing, menyebabkan beberapa korban terhimpit.
"Ini wajar, namanya kecelakaan. Pasti luka berdarah-darah dan patah tulang itu pasti ada" tambah Yulyanah.
6. Sempat Pingsan Lalu Kembali Sadar dan Panggil Ibunya
Seorang bocah perempuan yang anggota keluarganya meninggal dalam
kecelakaan bus di Tanjakan Emen, jatuh pingsan di Taman Pemakaman
Legoso, Ciputat, Minggu (11/2/2018).
Warga membantu anggota keluarga kemudian menggotong Mira ke aula Taman Pemakaman Legoso.
Sekitar 10 menit tak sadarkan diri, Mira kembali sadar lalu berteriak histeris.
"Ibu! Ibu! Ibu!" Mira memangguil ibunya sambil terisak kencang.
Ibu Mira, Mimin Mintarsih, satu dari 26 penumpang bus nomor satu
rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata yang tewas dalam
kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018).
Warga sekitar berusaha menenangkan Mira yang berjalan sambil dipapah.
"Mira kan kuat, jadi sekarang harus kuat," kata seorang ibu memeluknya.
7. Lalin Padat, Laju Mobil Pengantar Jenazah Korban Kecelakaan Maut Subang Tersendat
Pemakaman korban kecelakaan bus rombongan Koperasi Simpan Pinjam Pratama, Ciputat Tangerang Selatan masih berlangsung.
Pemakaman di lakukan di Taman Makam Legoso, CiputatTangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Hingga pukul 13.30 WIB, mobil jenazah masih berdatangan.
Banyaknya kendaraan pelayat yang terparkir membuat laju mobil pengantar jenazah tersendat.
Taman makam Legoso terletak di jalan Disah, Pisangan, Tangerang Selatan.
Jalur jalan ini hanya dapat dilintasi satu mobil.
Hal ini dilakukan demi memperlancar mobil pengantar jenazah.
Warga sekitar taman makam Legoso mengimbau agar pengendara tidak memarkirkan motornya sembarangan.
"Jangan parkir di situ pak, kasih jalan buat ambulance," kata warga tersebut.
Turut berduka cita untuk keluarga korban, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi semua..
Sumber: http://bogor.tribunnews.com